Sabtu, 11 September 2010

Sang Pencerah (2010)


"Tugas manusia di dunia adalah menjadi khalifah : pemimpin untuk dirinya sendiri"

Pada abad ke 19, kehidupan islam di Jogjakarta mengarah kepada bi'dah. Selain itu rakyat kecil hidup di dalam lingkaran kemiskinan dan kebodohan dan ditambah lagi dengan adanya sistem kerja paksa oleh kolonial Belanda. Sementara itu pihak bangsawan justru termakan politik Belanda, semakin mendekatkan diri kpd Belanda dan memisahkan jurang antara kaum priyayi dan rakyat. Para pemuka agama Islam pun tak dapat berbuat banyak, terlebih lagi banyak diantara mereka terbuai kpd kekuasaan yang diberikan pihak keraton.

Pada usia 15th, muh darwis (iksan), ingin menunaikan ibadah haji dan ingin memperdalam ajaran agama islam di mekkah, dengan harapan sekembalinya dari Mekkah ia dapat membawa perubahan kepada masyarakatnya. 5 Tahun kemudian ia kembali ke Jogja dan mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan (Lukman Sardi). Dan ia pun diangkat menjadi khatib masid besar Kauman oleh keraton.

Ajaran Hj.Ahmad Dahlan membawa kontroversi di kalangan ulama besar, krn dianggap terlalu modern dan melenceng dari nilai yg biasa dianut masyarakat setempat. Salah satu perubahan terbesar yg dibawa oleh beliau adalah memperbaiki posisi Kiblat yg salah dan mendapat tentangan besar dari ulama2 besar lainnya. Bahkan langgar tempat beliau mengajar agama sempat dihancurkan dan dituduh sebagai kafir. Peristiwa menyakitkan itu sempat membuat beliau putus asa, namun dengan dukungan orang2 terdekatnya beliau akhirnya bangkit dan tetap meneruskan perjuangannya.

KH.Ahmad Dahlan kemudian menyatakan mundur dr kepengurusan Masjid Besar. Bersama para murid setianya, ia meneruskan syiar agama. Beliau juga mendekatkan diri kpd perkumpulan Boedi Oetomo untuk bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Beliau bahkan berhasil memasukkan ajaran agama Islam ke dalam kurikulum sekolah Belanda. Bersama para muridnya, Ahmad Dahlan mendirikan sekolah Islam modern pertama di Jogjakarta. Dan dengan bantuan Boedi Oetomo, beliau mendirikan organisasi Islam bernama Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Secara perlahan, dengan kegigihan dan keteguhan hati beliau, ajarannya mulai dapat diterima oleh masyarakat bahkan pada akhirnya mendapat pengakuan dari para Ulama besar.

Jalan cerita film ini sangat bagus. Menceritakan sejarah dengan kilasan cerita yang ringkas tapi tetap sesuai dengan porsinya, tanpa mengurangi makna cerita dan syiar agama. Film ini menyampaikan perjuangan dan syiar agama tanpa ada kesan menggurui ataupun menyudutkan pihak tertentu sehingga cocok untuk ditonton siapa saja bahkan bagi mereka yang non muslim atau non muhammadiyah.
Secara pribadi, film ini tidak hanya sekedar menghibur, bahkan bisa dikatakan membuka mata saya tentang banyak hal. Agama, kemanusiaan dan tentang keteguhan hati.
Dengan plot cerita yang baik, pembawaan cerita yang menarik, musik yang juga sangat bagus dan sesuai, serta didukung pula oleh akting pemain-pemainya yang maksimal (exclude ZaskiaAdyaMecca, i never like the way she acts. No offense! =D) maka menurut Saya film garapan Hanung Bramantyo ini manjadi film yang wajib ditonton dan merupakan salah satu film indonesia terbaik. So, don't waste your time, just go to the movie and feel the excitement and get the valuable life lessons.

Director : Hanung Bramantyo

Casts : Lukman Sardi, Slamet Raharjo, Ikranegara, Giring Nidji, Mario, Zaskia, Dennis Adhiswara.

My Rate :
1.It's a must see!!! ♥
2.Film ini seruu..
3.Lumayan deh buat weekend.
4.Pinjem dvd-nya aja.
5.Mending tunggu filmnya maen di tv.

PS: so sorry for lack of writing review. Krn gw nulisnya lwt blackberry, jadi gak bisa diedit banyak fontnya dan bahkan gw gak bisa insert picture. Gambarnya nyusul ya.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com