Kamis, 23 September 2010

Resident Evil "After Life" (2010) : Review



"The Umbrella Corporation feel safe, they feel secure. They're wrong."

Alice is back!!! bersama dengan saudara kloningannya, Alice mencoba meruntuhkan Umbrella Corporation. But as we know it, the company is just too big. Saat Alice and sisters hampir meruntuhkan dan membunuh seluruh Umbrella Corporation Jepang, ternyata sang pimpinan (Wesker) kabur dengan pesawat dan meledakkan base-nya beserta Alice kloningan yang masih berada di dalam perusahaan. Tapi Alice gak semudah itu dikalahkan, walau kloningan sudah hancur kena bom, Alice yang asli berhasil menyelundup ke dalam pesawat. Pertarungan di atas pesawat dimulai, dan Alice mendapat serangan suntikan penetralisir virus-T yang membuat kekuatan specialnya hilang. Terlalu nafsu meladeni Alice, Wesker lupa mengendalikan pesawat dan pesawat jatuh dan meledak di pegunungan. Alice selamat! (saya gak heran,,krn masih ada sekuel selanjutnya).
Alice pun memulai kembali perjalanannya menuju Arcadia, sebuah kota kecil di Alaska yang terbebas dari penularan virus T, seorang diri. Dengan pesawat kecil, ia sampai di Alaska, di koordinat Arcadia yang ia ketahui, tapi ternyata disana hanya ada pulau kosong tak berpenghuni, hanya terlihat puluhan bangkai pesawat dan helikopter tua yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Saat Alice mulai putus asa, dan bertanya tanya apakah dia satu2nya yang selamat dari virus tiba2 ia dikejutkan oleh kehadiran seseorang yang ternyata teman lamanya, Claire, yang mengalami amnesia.
Mereka kemudian meneruskan perjalanan bersama-sama, mencari 'tempat yang dijanjikan' dalam frekuensi radio yang selalu mengudara. Sampai akhirnya mereka sampai di LA, dimana kota telah hangus porak poranda, seperti baru saja dibakar, kota penuh bangkai bangunan yang masih berasap dan bahkan beberapa masih terlihat bara apinya. Di LA, Alice menemukan sebuah gedung penjara yang ternyata masih dihuni oleh beberapa manusia yang selamat dari penularan virus T. Dari mereka itulah Alice mengetahui keberadaan Arcadia, yang ternyata adalah sebuah kapal penyelamat. Bersama dengan orang-orang tersisa itu, Alice mencari jalan menuju Arcadia bersama-sama. Walaupun banyak hambatan dan sempat mendapat serbuan zombie yang berhasil menyelinap masuk ke dalam penjara serta kemunculan mendadak moster Axeman yang entah muncul dari mana, Alice dan beberapa orang yang 'tersisa' berhasil sampai ke Arcadia. Dan, begitulah... sisanya nonton sendiri saja. :D

Film ini,,,tidak sebagus film pendahulunya. Banyak sekali adegan gak penting yang membuat film ini terasa lamaaaaaaaaa dan sukses bikin saya bbm-an dan ngecek timeline twitter sesekali selama menonton film. Cerita RE-After life ini kurang kuat, sepertinya nih, seakan-akan Paul Anderson (sang sutradara) terlalu ngebet mengejar efek action yang kuat untuk ditampilkan ke dalam format 3D, akhirnya lupa untuk fokus kepada jalan cerita. Terutama adegan 'pesawat jatuh di pegunungan' yang slow motion itu, ah salah ding no motion (atau apalah itu istilahnya), emang penting banget ya? *sigh*. Saya dan teman-teman sempat ketawa dan melongo nonton adegan itu, dan gak cuma kita aja donk beberapa orang di sekitar kita juga ketawa. Sempet denger juga, di depan saya ada yang bilang "heh?" Wow, RE bisa dibikin komedi juga,.*barutau*
Oh iya, kemunculan si raksasa Axeman., yang walaupun menurut saya kalau gak ada pun gak akan terlalu mempengaruhi cerita, tapi lumayan menghiburlah. Kalau emang misalnya mengedepankan efek, kenapa justru adegan pertarungannya kurang greget? Oh iya, film ini juga niru adegan action ala The matrix (dan justru membuat semuanya menjadi lebih buruk). haissshh.... no comment lah. Untungnya di film ini ada kemunculan Wentworh Miller, yang ganteng banget dan lumayan menghibur saya. *dasar cewek* (hohoho).

Well, saya bukan penggemar berat Resident Evil, tapi seenggaknya di 3 film sebelumnya (terutama 1&2) saya masih bisa menikmati filmnya. Yang satu ini,...*sigh*. Saran saya nih, kalau mau bikin film dengan kualitas seperti 'RE-AfterLife' ini lagi, made it to 4G, sekalian bikin movie game, kasih penontonnya senapan biar berasa ada di film terus bisa ikut2an ngebantuin Alice nembak zombie. Jadi penonton fokus sama urusan tembak2 menembak dan gak perlu pusing atau kecewa sama jalan cerita yang so-so seperti ini. Resident Evil termasuk film yang reputasinya lumayan bagus di mata penonton, tapi mungkin enggak untuk versi yang keempat ini.
Untung saya gak tergiur nonton versi 3G-nya, buang2 duit namanya kalo cerita filmnya gitu2 doank. Padahal hampir aja, untung teman2 saya menyelamatkan saya. Kan lumayan duitnya buat makan di Bentoya, *eh?. (maaf, lagi ketagihan berat, hhehehe). #ditampartimbangan *diet gagal kok terus*
hahahaha, sudah ah reviewnya, soalnya kok saya jadi antagonis gini reviewnya. Tapi karena saya yakin banyak yang udah nonton RE sebelumnya, yang ini juga harus dinonton donk!! but don't do any high expectation about this movie. See u on cinema! don't forget to buy yourself popcorn and cokes. (lumayan buat tembak2an) *eh?

Director : Paul W.S Anderson
Casts     : Milla Jovovich, Ali Larter, Wentworth Miller, Shawn Roberts.

My Rate :
1.    It’s a must see!!
2.    Film ini seruu..
3.   Lumayan deh buat weekend.
4.    Pinjem dvd-nya aja.
5.    Mending tunggu filmnya maen di tv.
ini saya kasih bocoran scene-nya (buat yg blm nonton):
guantengnyaaa...*my heart is melting*
run Alice..Run.. (omg, did i just make it sounded like Forrest gump? #toyor)
this is it!! the giant axeman. serem bener dah!

1 comments:

Bang Mupi mengatakan...

pesawat jatuh di pegunungan yang mana yah? kok gua lupa adegan itu yah.

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com