"SEHARI SAJA. Kami mengepak koper lalu berpisah di ujung jalan. Ternyata Selamanya." - Novita Poerwanto ( @LVCBV )
Kutipan fiksimini diatas, merupakan ide awal cerita film Sehari Saja ini. Menceritakan tentang sepasang suami - istri yang telah menikah selama 10 tahun. Tepat pada hari ulang tahun pernikahan yang ke 10, sang suami memberikan hadiah pernikahan kepada istrinya yaitu berlibur selama sehari penuh tanpa dirinya. Mereka pun mengepak koper, berjalan menuju 'hadiah' ulang tahun pernikahan ke sepuluh tahun mereka, dan berpisah di ujung jalan. Menikmati waktu untuk diri mereka seorang diri.
Satu hari telah berlalu, sang suami kembali ke rumah, belum ada tanda-tanda kehadiran sang istri. Sampai akhirnya, seminggu pun berlalu sejak ulang tahun pernikahan mereka yang ke 10, kekasih yang menemaninya selama 10 tahun itu tetap tak kembali.
Pada hari itu, peringatan ulang tahun pernikahan ke 10. Perpisahan di ujung jalan itu, perpisahan selama satu hari, ternyata berlangsung untuk selamanya.
Film ini, walaupun cuma 3 menitan tapi dalem banget. Dari versi fiksimininya udah keliatan kalo ada perpisahan yang tak terduga. Baca versi cerita pendeknya (also written by @LVCBC ), tambah bikin miris. Nonton filmnya, waspada bikin mewek. Terutama adegan dimana sang suami pada akhirnya menyadari bahwa istri tercintanya memilih untuk tak kembali, dalam frustasi kehilangan yang begitu dalam, sambil memegang cincin pernikahannya ia masih bisa tersenyum. Ikhlas. Merelakan kekasihnya pergi, karena percaya bahwa perpisahan selamanya yang menjadi pilihan istrinya adalah yang terbaik. Mengikhlaskan cinta pergi, demi cinta. Pada akhirnya, penonton yang sakit hati.
Saya suka akting pemainnya, yang walaupun tanpa dialog tapi ekspresinya dalam dan mampu menggambarkan cerita. Didukung dengan musik yg pas. Sinematografi nya juga ok, simple, detail dan dramatis. Two thumbs up buat Melia Livita, yang sudah jadi sutradara sekaligus editor di film ini. Juga buat Novita Poerwanto yang empunya ide cerita dan bikin scriptnya. Well, kalau mau bikin film bagus gak perlu banyak2an efek kan? Cukup dengan script yang bagus, angle pengambilan gambar yang ok, sedikit idealisme dan kekompakan kru pasti hasilnya oke! Good job!!
Director : Melia Livita
Casts : Diaz Ananda, Fardani Anissa.
My Rate : It's a must see!!!
(silahkan nonton filmnya di bag bawah review ini)
Sehari Saja (a film by Fiksimini Surabaya)
Versi cerita pendeknya bisa dilihat disini : http://novitapoerwanto.wordpress.com/2010/08/24/sehari-saja/#comment-3
Atau mau lihat kumpulan film karya fiksiminiers lainnya : http://filmfiksimini.wordpress.com/karya-film/
Cerita di balik layar : http://novitapoerwanto.wordpress.com/2010/09/24/cerita-di-belakang-layar-film-fiksimini-sehari-saja/
7 comments:
wah gak nyangka sampe direview segala hehe.bagus, saya juga suka film fiksimini ini. seng liyane horror gak berani :P
makanya itu dibikin beda. kalau filmnya bisa manis, kenapa harus horor?
Bocoran : rata2 fm-ers surabaya takut sama yg serem2. hehehe
hahah makasih fita :-) Ini nih yang bikin makin semangat berkarya. Ayo kita rapatkan barisan untuk bikin film fiksimini berikutnya dari fmers surabaya!
selama produsernya @LVCBV dan yg ngedit @melialivita gak bakalan keluar film horor, hahahahahaha, thx so much, keren banget Fitaaaa reviewnya
@mbak mel&mbak nopek : sip...bikin film lagi... nanti aku review lagi. woohooy!!
Film fiksimininya bagus. Sedih banget. Bener, penonton yang sakit hati *cari tisu*
@antzmovie : iyaahh...emang sedih banget.
@mbak mel&mbak nopek : tuh mbak,,,filmnya dipuji loh. bikin lagi ya..ya,,ya...
Posting Komentar